• Home
  • Edit
  • Tujuh Proyek Tol Dilanjutkan ~ Berbagi Info

    Rabu, 24 Agustus 2011

    Tujuh Proyek Tol Dilanjutkan

    JAKARTA - Pembangunan tujuh proyek jalan tol yang mangkrak kembali dilanjutkan setelah penandatanganan kontrak amendemen perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) kemarin, Selasa (6/6/2011).

    Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menandatangani kontrak amendemen PPJT kepada tujuh badan usaha jalan tol dengan nilai investasi sebesar Rp18,16 triliun. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan, dengan telah ditekennya kontrak PPJT baru ini, proses pembebasan lahan diharapkan segera selesai sehingga pembangunan fisik bisa segera dilakukan. Apalagi, dana talangan pembebasan lahan dari badan layanan umum (BLU) sudah disediakan.

    "Saya meminta kepada seluruh PPJT untuk mempertahankan semangatnya dalam membangun ruas jalan tol, agar impian untuk membangun seluruh jalan tol di Indonesia menjadi kenyataan,” kata Djoko seusai menghadiri penandatanganan tujuh badan usaha jalan tol (BUJT) dengan Kementerian PU di Jakarta.

    Ketujuh proyek tol yang telah diamendemen tersebut adalah ruas Surabaya–Mojokerto, Cengkareng–Kunciran, Kunciran–Serpong, Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) Utara, Depok–Antasari, Gempol–Pandaan, dan Gempol– Pasuruan.Total panjang dari tujuh ruas jalan tol tersebut diperkirakan mencapai 138,8 kilometer (km).

    Djoko juga mendesak agar panitia pembebasan lahan segera menuntaskan tanah untuk tujuh ruas tol tersebut.Bahkan, investor diminta untuk ikut mendorong dan membantu pemerintah dalam menuntaskan proyek tol tersebut. “Ruas tol yang ditandatangani ini belum seluruh tanahnya bebas, karena itu perlu ada percepatan khusus untuk masalah pembebasan lahan,”ujarnya.

    Terkait masalah proyek tol percontohan pemerintah yaitu ruas Cikampek–Palimanan, Djoko mengaku kecewa. Alasannya, proyek yang seharusnya bisa segera tuntas, tetapi di lapangan masih sulit dilakukan. Dia menyebutkan ada masalah administrasi yang belum tuntas antara BUJT dan perbankan.“ Masih ada masalah sedikit dengan BUJT dan perbankan sendiri sehingga belum bisa ditandatangani,”katanya.

    Menurut Djoko, untuk ruas tol Cikampek–Palimanan diharapkan dalam waktu satu minggu sudah bisa segera diselesaikan tanda tangan PPJT.Menurut dia, ruas tol tersebut menjadi pintu terbukanya tol Trans Jawa.“Kalau tol ini jadi,maka akan membuka ruas tol Trans Jawa lainnya terbangun,” ujar Djoko.

    Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Ahmad Gani Ghazali mengatakan, saat ini masih ada 17 BUJT yang belum bisa meneken amendemen perjanjian pengusahaan jalan tol karena masih menunggu persetujuan dari sindikasi perbankan dan dalam tahap pembicaraan dengan pemegang saham.

    “Karena sudah terikat dengan perjanjian kredit, jadi kalau ada perubahan-perubahan di PPJT-nya itu harus ada persetujuan- persetujuan mereka (sindikasi perbankan) dulu,” kata Gani.

    Untuk dua ruas tol Semarang– Solo dan Bogor Ring Road (BRR) yang batal melakukan kontrak amendemen PPJT,kata Gani,karena proses administrasi yang belum selesai. “Dua ruas ini tadinya mau hari ini (kemarin) juga,karena masih ada sedikit masalah administrasi pihak BUJT meminta ditunda, dan minggu depan direncanakan tanda tangan amendemen,”ujarnya.

    Direktur Utama PT Margabumi Adhikaraya Henky Herwanto yang merupakan pemegang konsesi tol Gempol–Pandaan mengatakan, ruas tol yang dipegangnya saat ini pembebasan lahannya hampir tuntas mencapai 97,7 persen. “September kita mulai pembangunan fisik,”ujar Henky.

    Henky yang juga menjadi Dirut PT Transmarga Jatim Pasuruan, pemegang konsesi ruas Gempol–Pasuruan, mengatakan bahwa pembebasan lahannya baru 40 persen. Namun,dia optimistis konstruksi fisik akan mulai dilakukan tahun ini. (heru febrianto)
    (Koran SI/Koran SI/wdi)

    Sumber: http://economy.okezone.com/read/2011/06/08/320/465705/tujuh-proyek-tol-dilanjutkan

    0 komentar:

    Posting Komentar