PURBALINGGA -
Masyarakat Kabupaten Purbalingga, Banyumas dan sekitarnya, Senin (10/3)
petang dibuat khawatir dengan munculnya kepulan asap hitam dari puncak
gunung Slamet. Asap itu masih nampak hingga petang dan masih dalam
pemantauan pihak terkait.
Sri Wahyudi, warga desa/ kecamatan
Karangreja mengaku melihat kepulan asap mengarah ke Barat Daya sekitar
pukul 17.00. Sebelumnya tidak ada tanda apapun sebelum keluarnya asap.
"Saya mau masuk rumah tiba-tiba muncul kepulan asap hitam di puncak," katanya.
Anggota Tim SAR Purbalingga yang juga
warga dusun Bambangan desa Kutabawa kecamatan Karangreja, Slamet
mengungkapkan, ia melihat kepulan asap dari puncak.
Namun sesuai kordinasi dengan Petugas pemantau Posko Gambuhan, Pemalang, hanya bagian kawah yang terkena hujan di puncak.
"Karena lama tidak hujan, bagian puncak
Slamet yang panas sore kemarin tersiram hujan hingga menimbulkan asap
mengepul. Namun bukan karena aktifitas lava," jelasnya.
Pria yang masih keturunan juru kunci
gunung Slamet ini menambahkan, tak ada tanda apapun seperti gempa maupun
kejadian lain sebelum ada kepulan asap. Namun ia tetap berkordinasi
dengan posko pemantau, meski sampai kemarin status dikatakan normal.
"Warga sementara belum menemukan adanya kejadian alam selain kepulan asap. Namun tetap melihat kondisi selanjutnya," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Priyo Satmoko
mengatakan, sesuai kordinasi sampai malam kemarin dengan petugas posko
pemantau Gambuhan Pemalang, Sukedi menyatakan status masih normal.
Masyarakat diminta tidak resah dan tetap menunggu perkembangan lebih
lanjut dari posko pemantau.
Di sisi lain, Pemkab melalui
Dinbudparpora yang mengelola pendakian Bambangan sejak Senin (10/3)
malam resmi menutup jalur pendakian. Hal itu dilakukan atas saran
petugas pos pengamatan gunung Slamet di Gambuhan Pemalang.
“Petugas pengamatan gunung Slamet
meminta jalur pendakian ditutup. Soal status gunung masih menunggu info
lebih lanjut, dari petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral,” papar Kabid
Pariwisata Dinbudparpora
Lebih lanjut dikatakan, berdasarkan data
di posko pendakian Gunung Slamet Bambangan masih ada 21 pendaki yang
hendak menuju puncak. Mereka sudah berangkat Senin (10/3) pagi.
Pendaki ini masing-masing berasal dari
Jakarta 10 orang, Jakarta Barat 9 orang dan 2 orang dari Tegal. "Melalui
petugas, pendaki itu sudah diminta turun kembali," tambahnya.
Pantauan Radarmas, di kaki gunung Slamet
sebelah Timur, seperti Bobotsari, sampai Purbalingga kota, masyarakat
masih bertanya-tanya tentang kepulan asap itu.
Mereka rata-rata penasaran dan mengira
gunung Slamet akan ada kejadian. Termasuk di jejaring sosial dan dari
mulut ke mulut serta foto- foto yang beredar di internet. (amr)
Sumber: http://www.jpnn.com/read/2014/03/11/221174/Geger-Puncak-Gunung-Slamet-Keluarkan-Asap-
0 komentar:
Posting Komentar