• Home
  • Edit
  • Investasi Barang Koleksi, Mungkinkah? ~ Berbagi Info

    Rabu, 14 Mei 2014

    Investasi Barang Koleksi, Mungkinkah?

    MENGOLEKSI barang yang kita sukai tentu menjadi kegiatan menyenangkan. Apalagi, jika barang tersebut sulit diperoleh karena tergolong langka. Mungkinkah barang seperti itu jadi instrumen investasi?

    Perencana keuangan dari Akbar's Financial Check Up, Lisa Soemarto, pernah punya pengalaman tentang investasi seperti itu. Senang mengoleksi barang mewah justru mendatangkan untung baginya.

    Wanita yang aktif sebagai pengajar di IARFC (International Association of Registered Financial Consultants) ini, sejak 1993 gemar mengoleksi tas merek Hermes asal Prancis. Ada suatu masa, salah satu tas yang ia beli di Negeri Anggur, dalam satu tahun harganya naik hampir dua kali lipat saat dijual di Indonesia.

    Bisa dimaklumi, tas yang terjual dengan harga tinggi itu memang dibuat terbatas (limited edition).  "jadi, selain bisa dipakai, tas yang dibeli juga punya nilai investasi," ujar Lisa saat diwawancarai Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia.

    Namun, dia mengingatkan, berinvestasi melalui barang koleksi tidak bisa dilakukan secara sembarang. Sebab tidak semua barang koleksi bernilai investasi.

    Pada umumnya, kata Lisa, hanya barang yang unik, langka, diproduksi terbatas, dan bersejarah bisa dijadikan sebagai sarana investasi. "Ada beberapa orang mengoleksi perhiasan dan cukup menghasilkan. Selain itu, jam tangan juga bisa jadi pilihan," ucap Lisa.

    Bagaimana jika ingin memulai?

    Pertama, kata dia, pastikan Anda benar-benar menyukai dan memahami seluk beluk dari barang tersebut. Tujuannya agar Anda tidak tertipu saat membelinya dan tidak rugi saat melepasnya.

    "Namanya koleksi, tentu harus barang yang benar-benar disukai. Nah, kalau sudah suka pasti akan mempelajari seluk beluknya termasuk teknik membeli dan menjual," terang Lisa.

    Lebih lanjut dia mengatakan, berinvestasi melalui barang koleksi juga harus didukung dengan kelihaian membangun jaringan. Sebisa mungkin, masuki komunitas yang memang menggemari barang tersebut. Dengan begitu, tidak kesulitan saat hendak melepas barang koleksi milik Anda.

    "Memang tidak harus selalu aktif dalam kegiatan komunitas, tapi setidaknya ada hubungan yang terbangun, sehingga bisa bertukar informasi," papar penulis buku panduan investasi "Meraih Masa Depan Dengan Reksa Dana" itu.

    Selain itu, lanjut Lisa, Anda harus rajin memantau perkembangan tren dan harga dari barang yang sedang dikoleksi. Barang koleksi tidak memiliki patokan harga yang jelas. Alhasil, melakukan riset perkembangan tren dan harga akan membantu dalam menentukan nilai jual yang tepat.

    "Kalau di saham ada patokan dengan melihat bursa efek, tapi kalau koleksi kan sulit. Makanya, selalu perbaharui informasi baik melalui situs internet ataupun bertanya di lingkungan komunitas," terang Lisa.

    Selanjutnya, harus dipahami investasi bahwa bersifat jangka panjang. Tidak terkecuali untuk barang koleksi. Jadi, dia menegaskan, kalau membeli sekarang dan langsung dijual esok hari, bukan investasi namanya, melainkan berdagang.

    Terakhir, perlu juga diingat bahwa berinvestasi melalui barang koleksi hanya alternatif dalam menanamkan modal. Maksudnya, sambil menjalani hobi, ada potensi keuntungan yang bisa didapat. "Tentu tidak akan sebesar saat berinvestasi properti, reksa dana ataupun jual beli saham," tukas Lisa.

    sumber:  https://id.berita.yahoo.com/investasi-barang-koleksi--mungkinkah--124405576.html

    0 komentar:

    Posting Komentar